ARTI LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Lambang Negara Garuda Pancasila :
Lambang
Garuda / Burung Garuda memiliki jiwa keperkasaan, kecekatan serta
keberanian untuk mempertahankan dirinya dan selalu waspada terhadap
bahaya yang mengancam dirinya, dan berjiwa pembangunan, lihat sejarah
kerajaan di Nusantara
Setelah
Proklamasi tnggal 17 Agustus 1945 dan terbentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dipandang perlu untuk menentukan Lambang bagi
Negara, hak ini baru terwujud pada tahun 1951 yang ditetapkan Peraturan
Pemerintah No.60 tahun 1951 yang terdiri atas tiga bagian yaitu:
- Burung Garuda yang menengok dengan kepala lurus kesebelah kanannya
- Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada lehernya
- Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang ditulis di atas pita yang di cengkeram.
Kepala Burung Garuda
tersebut menoleh ke kanan sebagai pencerminan dari budaya berpikir
rakyat Indonesia yang menafsirkan kanan itu umunnya bersifat positif dan
baik.
Sayap
burung Garuda ditentukan 17 helai, ekornya 8 helai, bulu kecil dibawah
perisai 19 helai, sedang bulubleher 45 helai. Yang mana kesemuaan
melambangkan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di
Proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pada
lehernya burung Garuda digantung sebuah perisai. Perisai pada umumnya
dalam sejarah peradaban bangsa Indonesia sebagai alat untuk melindungin
diri dari serangan awan dalam pertempuran.
Perisai ditafsirkan
sebagai lambang perjuangan dan kesatuan sikap bangsa Indonesia untuk
melindungin tumpah darahnya. Di tengah-tengah perisai terdapat garis
tebal melukiskan garis khatulistiwa yang melintas Nusantara. Gambar yang
terdapat dalam lima buah ruang pada perisai itu menggambarkan dasar
negara kita yaitu “Pancasila”
- Ketuhanan Yang Maha Esa, dilukiskan dengan gr. Bintang bersudut lima.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab, dilukiskan dengan gr. tali Rantai.
- Persatuan Indonesia, dilukiskan dengan gr. Pohon Beringin.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dilikuskan dengan gr. Kepala banteng.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dilukiskan dengan gr. Kapas dan Padi.
- Adapun perkataan “Bhinneka Tunggal Ika” (bhinna ika, tunggal ika) yang terdapat pada pita putih berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua” yang dijadikan semboyan bagi kesatuan dan persatuan.
Warna
yang di pakai dalam melukis Lambang Negara ini terdiri dari “Panca
Warna” yaitu ; Merah, Putih, Kuning, Hitam dan warna Kuning Emas dipakai
untuk keseluruhan burung dan merah putih dipakai pada ruangan di tengah
Penggunaan Lambang Negara dalam tata kehidupan negara sehari-hari telah diatur oleh Peraturan Pemerintah No.43 tahun 1958.
Apabila Lambang Garuda digunakan sebagai lencana untuk menunjukkan kewarganegaraan sebagai WNI, digunakan pada dada sebelah kiri atas.
0 komentar:
Posting Komentar